12 November 2016
Sekalinya berhasil membangun suasana belajar di X-IPA-3. Tiba-tiba
GLEDAAARRRRR, mungkin petir Jumat itu menyambar instalasi listrik sekolah
sehingga seluruh jaringan listrik di sekolah lumpuh total. Jumat pukul 14.30,
walaupun hari masih siang namun tampak gelap karena hujan deras sehingga hari
pun serasa malam.
X-IPA-3 adalah kelas yang sangat sulit untuk di ajak belajar, ketika
masuk kelas intensitas marahnya jauh lebih besar dibandingkan kegiatan
belajarnya. Karena itu ketika saya merasa berhasil membangun semangat belajar
mereka, mati listrik seolah musibah besar bagi saya. saat itu saya merasa jerih
payah saya menjadi sia-sia.
Berbagai usaha saya jalani agar siswa tetap semangat belajar. Saya mencoba
mengkondisikan kelas dengan membuka seluruh horden dan pintu kelas agar ada
sedikit cahaya yang menerangi ruang kelas. Baru membuka satu horden, tiba-tiba
kilat muncul dengan suara menggelajar hingga membuat kami istigfar berkali-kali
bahkan ruang ruang kelas yang kami tempati agak sedikit bergetar. Akhirnya kami
mengurungkan niat kami untuk membuka horden dan pintu.
Saat itu saya sudah hopeless
, mungkin ini ujian saya kembali agar saya kedepannya bisa semangat membangun
suasana belajar di X-IPA-3. Akhirnya, sayapun menyerah dan memutuskan untuk
keluar kelas untuk melihat kondisi kelas yang lain. Saya lihat, ternyata
seluruh kelas mati listrik semua namun ruang guru tidak. Dan saya mencoba
melaporkan, mungkin saja bisa di akali sehingga saya tetap bisa melakukan
kegiatan belajar.
Setelah melapor saya lihat, kelas lain sudah mulai tidak kondusif. Siswa-siswa
sudah mulai berkeliaran di luar kelas tapi kelas X-IPA-3 tidak ada satupun yang
keluat kelas. Dalam hati kecil saya, “ah paling ni anak-anak masih ketakutan
gara-gara petir tadi”. Tapi, begitu saya membuka pintu kelas. Jeng jeng jeng,
anak-anak masih tenang mengerjakan tugas yang saya berikan.
Itu pertama kalinya saya terharu melihat X-IPA-3, ternyata mereka masih
tetap semangat belajar dengan menggunakan ‘flashlight’ dari HP mereka
masing-masing. Langsung saja, saya mengabadikan kejadian demikian. Untuk mengingatkan
saya, sebandel-bandelnya mereka. Ternyata ada suatu keadaan dimana mereka tetap
semangat belajar walau bagaimanapun kondisinya.
Hah! lama kelamaan ini blog jadi diary kegiatan ngajar saya. hahahhaha.
Ya habis mau bagaimana lagi, sehari 24 jam, 11 jam saya habiskan untuk bersama
anak-anak, 4 jam perjalanan pulang pergi, 5 jam tidur, 1 jam ibadah, dan 3 jam
lainnya kadang nulis-nulis beginian kadang twitteran kadang instagraman kadang
nyuci kadang gosok kadang ngegalau hahahahha, suka-sukalah. Jadi wajar kalau
cerita saya hampir seluruhnya tentang sekolah. hehhehehe
#CatatanHatiSeorangGuru9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar