PEMUDA ISLAM DARI ZAMAN KE ZAMAN
Berbicara pemuda tidak lepas dari kata remaja. Yup, begitulah pemuda, seseorang yang sudah dianggap cukup umur untuk memikirkan keadaanya dirinya maupun keadaan disekitarnya. Lalu bagaimana dengan pemuda islam? Tentu saja, pemuda islam adalah pemuda yang memiliki jiwa islamiyah dalam ruhnya serta sadar bahwa mereka adalah bagian dari misi islam ’rahmatan li al alamin’. Pemuda islam memiliki tanggung jawab yang tidak ringan karena mereka adalah calon nahkoda roda kemajuan umat Allah (manusia) dan agama Allah (islam). Pemuda memiliki peran penting dalam masyarakat yaitu sebagai pengganti (agent of change), calon pemimpin (iron stock), pembaharu (reformer), dan kontrol sosial (control social). Lalu, bagaimanakah keadaan keadaan pemuda islam dari zaman ke zaman?
Dari refensi, umat Rasullah SAW akan menempuh 4 zaman secara bergilir sebelum dunia kiamat yaitu :
1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan
4. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa
I. Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin
Zaman ini dimana para pemudanya sangat taat akan perintah dan ajaran Allah SWT dimana menyebut nama Allah saja mampu menggetarkan hati mereka. Cinta dan takutnya kepada Allah tergambar pada setiap perkataan dan perbuatan mereka, sehingga hati mereka tetap terjaga karena Allah ta’ala. Ibadah mereka sangat banyak mulai dari puasa, shalat sunnah, zikir, bahkan dari semua itu mereka jadikan perlombaan dalam mencapai ridha Allah. Ukhuwah antar sesamanya masih terjaga sehingga segala pertingkaian jarang terjadi karena pada dasarkan mereka memikirkan kepantingan bersama. Selain itu jihad dan mati syahid merupakan impian dan cita-cita mereka, mereka menghiasi diri mereka dengan akhlak yang mulia yang mampu berbuat baik walaupun orang lain berbuat jahat kepada dirinya.
II. Zaman fitnah (kerusakan) dan kegelapan
Zaman ini merupakan zaman kerusakan dan kegelapan. Pada zaman ini umat Islam jatuh kedalam jurang kehinaan yang berkepanjangan, yang merupakan akibat dari kelalaian dan angkara murka yang terjadi di dunia Islam, sehingga Allah biarkan mereka. Mengapa hal ini terjadi??? Yup ini merupakan salah satu dampak dari kemajuan zaman. Allah memang menyuruh kita untuk menggali ilmunya, namun banyak manusia yang lupa akan Allah setelah memperoleh ilmu tersebut. Misalnya dengan handphone, ketika suara handphone dan suara azan berkumandang bersamaan banyak dari kita lebih mengutamakan menerima telpon dibanding mendahulukan shalat sehingga mereka melalaikan shalat tepat waktu karena keasyikan bertelpon. Ataupun dengan internet, kita keasyikan chating sehingga lupa akan ibadah-ibadah seperti shalat, zikir, maupun tilawah.
Lalu bagaimana dengan keadaan pemudanya? Yah itulah, akibat perkembangan teknologi membuat para pemudanya terbuai dalam maksiat yang dapat mempengaruhi akhlak mereka. Misalnya saja ketika pemuda itu memiliki waktu senggang namun mereka gunakan hanya untuk maksiat tentu saja akan mempengaruhi akhlaknya. Padahal mereka bisa saja memanfaatkan waktu yang ada dengan mengikuti kajian! Namun karena mereka tidak memanfatkannya dengan baik, tentunya akan membuat akidah/ibadah mereka melemah dan merugi karena ilmu mereka tidak bertambah, sehingga membuat pengetahuan mereka menjadi minim serta tidak peka dengan situasi kondisi sekitarnya.
Tidak hanya dengan kemajuan teknologi. Sikap egois pemuda juga merupakan ciri dari zaman ini. Para pemuda sudah tidak lagi berfikir untuk kepentingan bersama, mereka berfikir dengan apa yang ia dapat merupakan haknya dan wajar jika ia menikmatinya sendiri. Padahal kita tahu bahwa segala yang ada didiri kita hanya merupakan titipan Allah yang akan dikembalikan lagi kepada-Nya. Dari sikap egois inilah akan muncul kesenjangan sosial, kriminalita meraja rela, penyakit cinta dunia mewabah dimana-mana. Manusia akan saling iri satu sama lain sehingga muncul peperangan sesama saudara. Yang membuat ukhuwah sesamanya saling merusak.
Namun kemunkaran yang sedang terjadi di zaman fitnah ini tidak melemahkan keyakinan dan semangat perjuangan segolongan manusia yang tetap pendiriannya. Mereka bukan saja mampu mempertahankan identitas Islam di kalangan mereka, bahkan mereka gigih berjuang untuk memperbaiki masyarakat. Inilah golongan-golongan yang lemah tetapi mempunyai keimanan dan keyakinan yang kuat dan kukuh serta perjuangan yang padu.
III. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa
Ada suatu istilah yang mengatakan ’islam adalah agama asing dan akan kembali asing pula’. Dan inilah yang dimaksud kembali asing pula yaitu dimana islam akan akan terasingi/aneh diantara kekufuran. Dimana fitnah sudah bukan lagi dosa tetapi merupakan hal biasa dikalangan manusia. Namun di zaman ini Islam akan kembali lagi ke zaman kegemilangan dan keemasannya seperti di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin yang dapat menguasai dunia dan kembali menjadi penguasa sejagat.
Lalu seperti apa pemuda pada zaman ini? Tentunya setelah mengalami masa kegelapan dibutuhan seorang pemuda, jiwa pemuda yang dapat mengubah masa kegelapan menjadi masa gemilang dimana segala fitnah dan maksiat dapat diperangi dan dimusnahkan. Tentunya untuk mewujudkan itu dibutuhkan jiwa pemuda yang kritis, pemberani dan tentunya yang sadar akan tujuan islam. Sehingga kejayaannya akan kembali diperoleh dan para pemudanya memiliki akhlak yang kembali mulia.
03 July 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar