Senin, 16 Mei 2011

HIKMAH SERING KELAYAPAN

HIKMAH SERING KELAYAPAN

‘Mampukah kau berbagi.. tanpa rasa ingin diberi.. dihadapan-Mu Ya Allah.. Di hadapan-Mu Ya Allah.. Sesungguhnya manusia takkan bisa menikmati surga.. tanpa ikhlas dihantinya..........’

Yupz,, itulah sepenggal lagu yang sering saya dengar dalam metromini 69 jurusan Blok M-Ciledug. Sebuah lagu yang dapat membuat diri saya teringat akan keikhlasan dan tentunya dunia akhirat. Namun bagaimana jika lagu tersebut diganti dengan..

’Bapak sentuh hati ini... bla-bla-bla’ saya tak ingat syairnya, tantunya anda tahu maksud dari lagu itu. Yup itulah yang saya sering dengar dalam angkutan dalam kota Jakarta. Jujur saya sangat kaget mendengar itu karena biasanya saya yang naik trnsjakarta tidak ada pengamen tiba-tiba ketika saya naik angkutan umum saya diberi sungguhan istimewa yang mengejutkan. Saya sering sih dengar adanya kristenisasi, namun ketika saya melihat sendiri tentunya itu akan menggugah perasaan saya sendiri.

Saya pikir hanya ada dalam angkutan jurusan Pasar Senen – Ciledug, namun ternyata tidak!!! Hampir satu bulan Ramadhan saya keliling Jakarta dan sekitarnya hingga petang. Astagfirullah hal adzim (jangan diikutin ya)... Dan hampir setiap angkutan (tidak semua sih) yang saya naiki terdapat pengamen yang melantunkan lagu demikian dari jurusan Pasar Senen-Ciledug (P44), Pulogadung-Ciledug (patas), Pulogadung-blok M (47), Depok-BlokM (63). Dan rata-rata target pengamen tersebut adalah patas AC, coba aja naik patas AC hehehehe (belum tentu juga sih).. Rasanya sedih mereka mencari Rizki dengan melantunkan tembang demikian. Padahal lagi Ramdhan, kok lagunya beginian...kan banyak lagu-lagu tentang ramadhan yang dilantunkan oleh artis-artis indonesia seperti D’masiv ’tak ada manusia yang terlahir sempurna,jangan kau sesali sgala yang telah terjadi.....’ ataupun afgan ’kau tempatku meminta, kau beriku sgalanya, jadikan aku selamanya, hanya-Mu yang slalu bertobat, ampuni ku ya Allah,,,,,,’ seandainya mereka ga mampu nyanyi lagu itu, kan ada lagu-lagu pop lainya seperti Hijau Daun ’Suara dengarkanlah aku apa kabarnya pujaan hatiku....’ ataupun saykoji ’siang malam ku selalu menatap layar terpaku untuk online online.....’ sungguh sangat menyedihkan..

Apakah sebuah keyakinan dapat dibeli dengan uang??? Apa seburuk itukah nasib bangsa kita hingga harus mempertaruhkan keyakinan???
Tentunya kalian pernah mendengar kisah Abu Bakar Al Misky yang tubuhnya selalu tercium bau wangi hanya gara-gara menjaga kesucian hatinya. Seorang pemuda yang rela mengotori tubuhnya untuk menghindari zina hanya demi kecintaanya kepada ALLAH SWT. Padahal itu sangat sulit untuk melawanya. Kawan mari kita bercermin, apakah kita sudah seprti beliau??? Apakah kita kita sudah mempertaruhkan jiwa raga demi kecintaan kepada-Nya... Astagfirullah saya belum demikian,...

Mengapa kawannnnnn, mengapa fenomena demikian terjadi???
Dalam bukunya Solikhin Abu Izzudin mengatakan:
1. kita kurang sensitif terhadap kebaikan
’Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin’ yupz sepertinya itu menjdi pegangan kita sehari-hari. Kita berusaha mati-matian untuk diri kita sendiri tanpa memperdulikan orang lain, yang tanpa sadar bisa menimbulkan kesenjangan sosial. Hingga banyak amal yang hilang karena kita tidak sensitif terhadap kebaikan.
Ada sebuah kisah mengenai seorang yang sensitif terhadap kebaikan, ia bernama Fulan. Suatu hari ia hendak kepasar untuk menjual benang tenun seharga 1 dirham ditengah perjalanan ia bertemu 2 orang yang bertengkar karena memperbutkan uang 1 dirham ia berfikir jika uangnya diberikan pada orang tersebut tentunya takkan ada lagi pertengkaran dan akhirnya ia memberikan 1 dirhamnya kepada orang tersebut hingga tak bertengkar lagi. Sepulangnya dirumah ia menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya dan istrinya pun mengerti sambil mencari barang untuk dijual.
Dalam perjalan menuju pasar ia bertemu dengan orang tua yang membawa ikan berbau busuk. Orangtua tersebut meminta untuk tukaran, padahal jika dilihat dari harga, harga barang Fulan lebih tinggi dibanding dengan ikan busuk itu. Namun Fulan menerima tawaran tersebut karena Fulan berfikir bahwa orangtua tersebut lebih membutuhkan dibanding dirinya. Sesampainya di rumah Fulan meminta istrinya untuk memasak ikan tersebut. Tanpa disangka didalam perut ikan tersebut terdapat sebuah mutiara seharga 120000 dinar. Subhanallah... ternyata itu hikmah jika kita sensitif terhadap kebaikan, tentunya Allah akan membalasnya berkali-kali lipat
”Barang siapa bergembira atas kebaikanya dan bersedih atas keburukanya maka ia adalah seorang mukmin (Diriwayatkan Thabrani dari Abu Musa ra)
2. kita tidak memiliki ilmu
”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Al Mujadilah : 11)
Tanpa ilmu manusia tidak akan mampu menegakan syariat Allah dengan sukses. Karena ilmu merupakan salah satu pintu untuk meraih hidayah ALLAH SWT yakni hidayah iman. (zero to hero hal 71)
Ada sebuah kisah lagi... hehehe kayaknya cerita muluk.. ga papa. Jujur saya sendiri lebih suka dengar cerita dari orang sukses ataupun pengalaman hidup oranglain dibanding musti baca buku tebel yang isinya materi, yang walupun ilmunya lebih tinggi. Begini ceritanya...
Ini kisah antara ulama dengan ilmuan, mungkin sudah ada yang mendengar.. saya lupa bagaimana persisnya tetapi saya ingat intinya. Suatu hari sang ilmuan yang ahli disegala bidang mencoba menguji sang ulama ’wahai ulama saya punya 3 pertanyaan, jika anda tidak dapat menjawabnya maka hilang rasa hormat saya pada anda. Pertama kalau Tuhan itu ada tunjukan pada saya kedua apa yang dinamakan takdir ketiga jika setan tercipta dari api mengapa darus dimasukan keneraka yang berapi pula padahal mereka tidak akan merasan sakit karena tercipta dari zat yang sama’
Sang ulamapunlangsung menjawabnya dengan sebuah tamparan. Ilmuan bertanya ’mengapa kau tampar aku?’
Ulamaa menjawab ’itulah jawaban atas semuannya. Pertama bagaimana rasa tamparan itu??? Tentunya sakit bukan, kalau begitu tunjukan pada saya rasa sakit itu. Kedua apakah semalam anda berfikir akan saya tampar??? Tentunya tidak bukan,,inilah namanya takdir. Ketiga terbuat dari apa saya tampar kamu??? Kulit bukan,,dan apa yang saya tampar? Kulit juga bukan?! Sama seperti setan walaupun mereka tercipta dari hal yang sama mereka tetap akan merasakan sakit’
Disinilah pentingnya ilmu, banyak orang tahu tentang ilmu namun tidak tahu tentang pangaplikasianya. Sehingga mereka akan terjerus dalam ilmu mereka sendiri..

Seperti linkin park katakan ’WHAT I’VE DONE’... Apa yang telah kita lakukan??? Berapa banyak saudara kita yang harus menderika karena ulah kita????.... Kita hidup tak sendiri kawan, kita hidup berdampingan saling membutuhkan. Tak ada kata terlambat untuk untuk memperbaiki, dunia hanya setitik air dilautan. Karena itu marilah kita berlomba-lomba kebaikan.

Semoga penglaman saya dapat diambil hikmahnya yaitu
- jagalah kesucian hati kita
- pekalah terhadap keadaan sekitar
- en yang PENTING jangan sering kelayapan en pulang malem, sendirian pula..GA ADA ASIK heheheheh

Akhir kata saya ucapkan ’MENJADI PENTING ITU BAIK TETAPI MENJADI BAIK ITU LEBIH PENTING’

23 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar