Kamis, 30 Juni 2016

LIBURAN



01 Juli 2016

Jika tahun 2015 adalah tahun travelling saya keluar negeri (padahal hanya satu negara) maka tahun 2016 ini adalah tahunnya saya travelling di pulau Jawa. Dalam setahun entah sudah berapa kali saya travelling dan hampir sebagian besar gratis, hehehe. Sampai-sampai teman saya pada iri gara-gara saya sering jalan-jalan.

Mari akan saya deskripsikan satu persatu. Walaupun sebagian besar menurut oranglain adalah tempat biasa tetapi bagi saya itu adalah sarana liburan saya dalam mengatasi kepenatan bekerja di dua institusi.

PERTAMA Perpisahan Siswa kelas XII di SMK sekitar Bulan April
Walaupun tempatnya di puncak Bogor. Tapi cukup lumayan untuk refreshing melihat bukit-bukit kebun teh.
Pic 1.Dian, Bu Tri, Bu Rohma

Pic 2. Pemandangan Kebun Raya Cibodas

KE DUA kegiatan rekreasi guru dari SMA sekitar bulan September 2015  ke pantai perawan di Pulau Pari.
Hah~ rasanya seperti mimpi, baru menjadi guru 3 bulan di SMA tersebut saya sudah di ajak jalan-jalan. Kebetulan saat itu saya sangat ingin sekali ke Pantai untuk mengobati kerinduan dengan sahabat saya yaitu Magenta. Namun rasanya sudah tidak mungkin jika kami harus bersama-sama lagi karena sudah memiliki kesibukan masing-masing. Hemm. Padahal harapannya asal bisa ke Pantai Ancol saja itu sudah bisa mengobati kerinduan saya dengan mereka. Namun Allah berkata lain, justru saya mendapatkan yang lebih yaitu ke pulau Pari di Kepulauan seribu.
 Pic 3. Ya Allah muka saya bersih bener. Penipuan ini.

 Pi 4. Guru dan Karyawan Akhwat. Ga tau gimana
itu Pak Fulki n Pak Ocit bisa nyasar di tempat akhwat.


 Pic 5. Giliran saya yang main ga ada yang foto T,T. Padahal saya yang enang tuh.


Pic 6. Pantai Perawan. Diberi nama demikian, katanya sih belum pernah di jamah. 

 Pic 7. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMA

KE TIGA, tak lama berselang setelah dari Pantai Perawan tiba-tiba teman saya menawarkan untuk ke Dieng di liburan semester ganjil sekilar Bulan Desember.
Haaaa.... tak ada alasan menolak hahahaha. Setelah ke pantai kini ke gunung.

Kesan pertama saat ke Dieng, pokoknya harus balik lagi kesini!!! sama siapa? Kalau bisa sih sama suami nanti kalau sudah nikah hehehehe. Soalnya masih belum kesampaian mendaki Gunung Prau yang katanya kalau laki-laki mendaki membutuhkan waktu 4 jam dan perempuan 6 jam. Gara-gara Pak Fulki (Rekan kerja SMA) sudah mendaki Gunung Parau duluan, jadinya saya mupeng. T_T.

Sebenernya saat itu bisa saja mendaki, tetapi teman-teman sepertinya tidak sanggup jika mendaki gunung selama 6 jam. Untuk mendaki bukit si Kunir yang hanya 45 menit aja kelawahan apalagi yang 6 jam. Sudah !!! pupus saja harapan itu. Padahal waktu kami di Dieng cukup lama. Alhasil yang rencananya dijadwalkan di Dieng 5 hari tiba-tiba berubah total menjadi 3 hari dan 2 harinya kami ke Purworejo mengunjungi rumah Hamida. Bagi saya rumah Hamida sudah tidak asing lagi karena sebelumnya ketika kuliah saya sudah pernah berkunjung kerumahnya dan ini kali kedua saya kesana.

Berikut foto-foto liburan di Dieng.

Pic 8. Stasiun Purwokerto. Narsis dikit.
Pic 9. Puncak Sikunir. Menunggu sunrise.

Pic 11. Berhubung cuaca tidak medukung jadi tidak terlalu jelas pemandangannya. 
Padahal kalau cuaca cerah katanya kita bisa berada di atas awan

Pic 12. Si Hamidatun, tidak tahu sedang mikirin apa. Jodoh mungkin.
Pic 13. Saya seperti mau bunuh diri.



 Pic 14. Fotografernya eror. Ga bisa ngarahin gaya. 

Pic 15. Khas Dieng carica. Semacam markisa tetapi kulitnya pepaya. UNIK.

Pic 16. Ini nih! Yang penuh perjuangan naik motor dengan
medan batu kerikilbesar-besar. Alhasil motor ditinggal dan 
minta tolong petani yang mengendai sedangkan saya jalan kaki. Sopan.

Pic 17. Pemandian umum. Keliatanya keren pemandangannya langsung alam 
terbuka, padahal itu sekeliling kolam sampah sampo semua.

 Pic 18. Aduh namanya telaga apa ya?! Yah pokoknya di banding
dibilang telaga lebih cocok di bilang sawah. Becek!

Pic 19. Kawah sikidang. Baunya minta ampu sampai sesak. 
Bela-belain muka masker supaya mukanya keliahatan saat di foto.

Pic 20. Sebenernya ga mau foto tetapi di paksa ma fotografernya

Pic 21. Telaga warna. Ya warna ijo. Hahhaha

Pic 22. Sok-sok mencari peta hahhaha.

Pic 23. My favorite photograph. Sampai saya letakan di meja kerja dan setiap orang yang melihat foto tersebut bilang “wuihh anak touring toh??”. Padahal itu pertama kalinya saya jalan-jalan ke gunung naik motor. Aduh! Pengalaman banget dah, jalan-jalan naik turun gunung pakai motor matic. Sampai harus dorong motor karena ga kuat mendaki.

 Pic 24. Pantai di Purworejo.

Pic 25. dwL = Dian Wahyu Lestari

Pic 26. Hamida katanya sih ketakutan banget. Tapi saya seneng melihatnya. hahahha

Ke EMPAT Sekitar bulan Januari saya berlibur ke Cibodas dalam rangka LDKS siswa SMK.
Walaupun terlihat biasa tapi lumayanlah selama masih gratis hahahahaha. Satu hal yang paling saya suka ketika berada di puncak yaitu belanja hahahahaha. Guru macam apa saya???!!! siswa sedang pelatihan saya sibuk belanja di pasar Cipanas.

Habis saat berada di sana saya selalu teringat keluarga saya yang sangat suka sekali dengan krupuk yang kata orang namanya kerupuk melarat. Di beri nama demikian karena kerupuk tersebut di goreng dengan pasir. Namun kerupuk melarat yang ada di Cipanas beda. Jika biasanya yang di jual di Jakarta tipis-tipis tetapi di Cipanas tebal-tebal dan di goreng dengan minyak. Jadi agak higenislah. Pulang dari Cibodas sudah seperti tukang kerupuk, motor penuh dengan kerupuk.

Sampai sekarang masih ada yang membuat penasaran yaitu kebun stroberi. Hiks hiks hiks. Di Dieng tidak menemukan kebun Stroberi di Cibodaspun tidak menemukan kebun stroberi juga. Sedih rasanya. Padahal pengen banget makan stroberi yang di petik sendiri. Hahahaha. Nantilah pergi ma suami aja. Aduh! Kenapa jadi banyak gini yang direncanain??!!! Yang penting nikah dulu dwL hehehhe. Iya, Insyallah tahun ini (walau belum tahu calonya siapa).

Di sini lupa foto. Karena memang kegiatan saya hanya ke pasar hahahha.

KE LIMA sekitar bulan April, saya kembali keluar kota lagi yaitu ke Purworejo.
Kalau kali ini tujuannya bukan travelling tapi mengunjungi walimatul usry nya Hamidatun. Ha.... ini kondangan terjauh yang pernah saya alami. Bagaimana mungkin ketika salah satu sahabat terbaik saya menikah, masak saya tidak datang.

Pengalaman ini juga pengalaman yang tak terlupakan karena ini pertama kalinya saya membeli tiket kerta sendiri, pertama kalinya naik gojek menuju stasiun, pertama kalinya naik kereta tanpa pemandu dan yang terpenting pertama kalinya pulang kampung sampai pagi pulang sore itu pula.

Kami naik kereta sekitar pukul 18.00 dan tiba di Kutoarjo pukul 02.00 malam. Setibanya disana kami bertemu dengan senior yang kebetulan memiliki tujuan yang sama yaitu menghadiri resepsinya Hamida. Entah bagaimana ceritanya ternyata beliau pernah satu alamamater dan satu SMA dengan saya. Dari situ kami mengobrol tentang kampus, SMA dan teman kami Hamida-Agus.

Pic 27. Kereta

Pic 28. dwL, Hamida, Nur

KE ENAM sekitar Bulan Mei.
Terdengar sayup-sayup sekolah SMA tempat saya bekerja akan mengadakan perpisahan ke Malang. Wah senang rasanya, baru kemarin pergi ke Purworejo kini akan ke Malang asyikkkk. Namun harapan itupun pupus sudah ternyata tidak semua guru diajak ke Malang, hanya walikelas dan panitia perpisahan saja yang berangkat. Sedih? Tidak juga! Karena sudah bayangan Bulan depan saya akan pergi ke Jogja. Hahahahaha. Tetapi saya tetap mengucapkan terima kasih, walaupun tidak diajak ke Malang masih tetap di bawakan oleh-olehnya. Terimakasih Bapak Ibu guru yang baik (^_^)...
Pic 29. Siswa kelas XII di Universitas Negeri Malang.

Ke TUJUH. Ini saya saya tungu-tungu. Jogja I’m coming.
Kalau kata orang ke Jogja itu biasa, tapi bagi saya luar biasa karena saya memang belum pernah kesana. Apalagi ke Borobudur. Senang rasanya bisa mendapat kesempatan kesana.mungkin saya orang Indonesia yang belum pernah wisata ke Borobudur. T,T menyedihkan.

Saya ke Jogja dalam rangka perpisahan siswa SMK. Alhamdulillah sebagian besar acaranya adalah jalan-jalan. Hahahaha terima kasih.

 Pic 30. Pantai Parangtritis

Pic 31. Suka suka ma foto ini

Pic 32. Gambek gara-gara bisnya mogok.

Kalau ada ngeh. Selama satu tahun setiap jalan-jalan saya hanya memakai dua kerudung kalau tidak hitam ya coklat hahahhaha.

Kesimpulaanya. Liburan tidak harus keluar negeri kok. Di negara sendiri masih banyak wisata yang harus di kunjungi sebelum ke negeri orang. But, keinginan ke luar negeri masih tetap ada yaitu ISTAMBUL. Insyallah Amin. Gara-gara cerita Mohammad Al-Fatih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar