01 Juli 2016
Jika tahun 2015 adalah tahun travelling saya keluar negeri (padahal
hanya satu negara) maka tahun 2016 ini adalah tahunnya saya travelling di pulau
Jawa. Dalam setahun entah sudah berapa kali saya travelling dan hampir sebagian
besar gratis, hehehe. Sampai-sampai teman saya pada iri gara-gara saya sering
jalan-jalan.
Mari akan saya deskripsikan satu persatu. Walaupun sebagian besar
menurut oranglain adalah tempat biasa tetapi bagi saya itu adalah sarana
liburan saya dalam mengatasi kepenatan bekerja di dua institusi.
PERTAMA Perpisahan Siswa kelas
XII di SMK sekitar Bulan April
Walaupun tempatnya di puncak Bogor. Tapi cukup lumayan untuk refreshing
melihat bukit-bukit kebun teh.
Pic 1.Dian, Bu Tri, Bu Rohma
Pic 2. Pemandangan Kebun Raya Cibodas
KE DUA kegiatan rekreasi guru
dari SMA sekitar bulan September 2015 ke
pantai perawan di Pulau Pari.
Hah~ rasanya seperti mimpi, baru menjadi guru 3 bulan di SMA tersebut
saya sudah di ajak jalan-jalan. Kebetulan saat itu saya sangat ingin sekali ke
Pantai untuk mengobati kerinduan dengan sahabat saya yaitu Magenta. Namun rasanya
sudah tidak mungkin jika kami harus bersama-sama lagi karena sudah memiliki
kesibukan masing-masing. Hemm. Padahal harapannya asal bisa ke Pantai Ancol
saja itu sudah bisa mengobati kerinduan saya dengan mereka. Namun Allah berkata
lain, justru saya mendapatkan yang lebih yaitu ke pulau Pari di Kepulauan
seribu.
Pic 3. Ya Allah muka saya bersih bener. Penipuan ini.
Pi 4. Guru dan Karyawan Akhwat. Ga tau gimana
itu Pak Fulki n Pak Ocit
bisa nyasar di tempat akhwat.
Pic 5. Giliran saya yang main ga ada yang foto T,T. Padahal saya yang
enang tuh.
Pic 6. Pantai Perawan. Diberi nama demikian, katanya sih belum pernah di
jamah.
Pic 7. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMA
KE TIGA, tak lama berselang
setelah dari Pantai Perawan tiba-tiba teman saya menawarkan untuk ke Dieng di
liburan semester ganjil sekilar Bulan Desember.
Haaaa.... tak ada alasan menolak hahahaha. Setelah ke pantai kini ke
gunung.
Kesan pertama saat ke Dieng, pokoknya harus balik lagi kesini!!! sama
siapa? Kalau bisa sih sama suami nanti kalau sudah nikah hehehehe. Soalnya masih
belum kesampaian mendaki Gunung Prau yang katanya kalau laki-laki mendaki
membutuhkan waktu 4 jam dan perempuan 6 jam. Gara-gara Pak Fulki (Rekan kerja
SMA) sudah mendaki Gunung Parau duluan, jadinya saya mupeng. T_T.
Sebenernya saat itu bisa saja mendaki, tetapi teman-teman sepertinya
tidak sanggup jika mendaki gunung selama 6 jam. Untuk mendaki bukit si Kunir
yang hanya 45 menit aja kelawahan apalagi yang 6 jam. Sudah !!! pupus saja
harapan itu. Padahal waktu kami di Dieng cukup lama. Alhasil yang rencananya
dijadwalkan di Dieng 5 hari tiba-tiba berubah total menjadi 3 hari dan 2
harinya kami ke Purworejo mengunjungi rumah Hamida. Bagi saya rumah Hamida
sudah tidak asing lagi karena sebelumnya ketika kuliah saya sudah pernah
berkunjung kerumahnya dan ini kali kedua saya kesana.
Berikut foto-foto liburan di Dieng.
Pic 8. Stasiun Purwokerto. Narsis dikit.
Pic 9. Puncak Sikunir. Menunggu sunrise.
Pic 11. Berhubung cuaca tidak medukung jadi tidak terlalu jelas
pemandangannya.
Padahal kalau cuaca cerah katanya kita bisa berada di atas awan
Pic 12. Si Hamidatun, tidak tahu sedang mikirin apa. Jodoh mungkin.
Pic 13. Saya seperti mau bunuh diri.
Pic 14. Fotografernya eror. Ga bisa ngarahin gaya.
Pic 15. Khas Dieng carica. Semacam markisa tetapi kulitnya pepaya.
UNIK.
Pic 16. Ini nih! Yang penuh perjuangan naik motor dengan
medan batu
kerikilbesar-besar. Alhasil motor ditinggal dan
minta tolong petani yang
mengendai sedangkan saya jalan kaki. Sopan.
Pic 17. Pemandian umum. Keliatanya keren pemandangannya langsung alam
terbuka,
padahal itu sekeliling kolam sampah sampo semua.
Pic 18. Aduh namanya telaga apa ya?! Yah pokoknya di banding
dibilang
telaga lebih cocok di bilang sawah. Becek!
Pic 19. Kawah sikidang. Baunya minta ampu sampai sesak.
Bela-belain
muka masker supaya mukanya keliahatan saat di foto.
Pic 20. Sebenernya ga mau foto tetapi di paksa ma fotografernya
Pic 21. Telaga warna. Ya warna ijo. Hahhaha
Pic 22. Sok-sok mencari peta hahhaha.
Pic 23. My favorite photograph. Sampai saya letakan di meja kerja dan
setiap orang yang melihat foto tersebut bilang “wuihh anak touring toh??”. Padahal
itu pertama kalinya saya jalan-jalan ke gunung naik motor. Aduh! Pengalaman banget
dah, jalan-jalan naik turun gunung pakai motor matic. Sampai harus dorong motor
karena ga kuat mendaki.
Pic 24. Pantai di Purworejo.
Pic 25. dwL = Dian Wahyu Lestari
Pic 26. Hamida katanya sih ketakutan banget. Tapi saya seneng
melihatnya. hahahha
Ke EMPAT Sekitar bulan Januari
saya berlibur ke Cibodas dalam rangka LDKS siswa SMK.
Walaupun terlihat biasa tapi lumayanlah selama masih gratis hahahahaha.
Satu hal yang paling saya suka ketika berada di puncak yaitu belanja
hahahahaha. Guru macam apa saya???!!! siswa sedang pelatihan saya sibuk belanja
di pasar Cipanas.
Habis saat berada di sana saya selalu teringat keluarga saya yang
sangat suka sekali dengan krupuk yang kata orang namanya kerupuk melarat. Di beri
nama demikian karena kerupuk tersebut di goreng dengan pasir. Namun kerupuk
melarat yang ada di Cipanas beda. Jika biasanya yang di jual di Jakarta
tipis-tipis tetapi di Cipanas tebal-tebal dan di goreng dengan minyak. Jadi agak
higenislah. Pulang dari Cibodas sudah seperti tukang kerupuk, motor penuh
dengan kerupuk.
Sampai sekarang masih ada yang membuat penasaran yaitu kebun stroberi. Hiks
hiks hiks. Di Dieng tidak menemukan kebun Stroberi di Cibodaspun tidak
menemukan kebun stroberi juga. Sedih rasanya. Padahal pengen banget makan
stroberi yang di petik sendiri. Hahahaha. Nantilah pergi ma suami aja. Aduh! Kenapa
jadi banyak gini yang direncanain??!!! Yang penting nikah dulu dwL hehehhe.
Iya, Insyallah tahun ini (walau belum tahu calonya siapa).
Di sini lupa foto. Karena memang kegiatan saya hanya ke pasar hahahha.
KE LIMA sekitar bulan April,
saya kembali keluar kota lagi yaitu ke Purworejo.
Kalau kali ini tujuannya bukan travelling tapi mengunjungi walimatul
usry nya Hamidatun. Ha.... ini kondangan terjauh yang pernah saya alami. Bagaimana
mungkin ketika salah satu sahabat terbaik saya menikah, masak saya tidak
datang.
Pengalaman ini juga pengalaman yang tak terlupakan karena ini pertama
kalinya saya membeli tiket kerta sendiri, pertama kalinya naik gojek menuju
stasiun, pertama kalinya naik kereta tanpa pemandu dan yang terpenting pertama
kalinya pulang kampung sampai pagi pulang sore itu pula.
Kami naik kereta sekitar pukul 18.00 dan tiba di Kutoarjo pukul 02.00
malam. Setibanya disana kami bertemu dengan senior yang kebetulan memiliki
tujuan yang sama yaitu menghadiri resepsinya Hamida. Entah bagaimana ceritanya
ternyata beliau pernah satu alamamater dan satu SMA dengan saya. Dari situ kami
mengobrol tentang kampus, SMA dan teman kami Hamida-Agus.
Pic 27. Kereta
Pic 28. dwL, Hamida, Nur
KE ENAM sekitar Bulan Mei.
Terdengar sayup-sayup sekolah SMA tempat saya bekerja akan mengadakan
perpisahan ke Malang. Wah senang rasanya, baru kemarin pergi ke Purworejo kini
akan ke Malang asyikkkk. Namun harapan itupun pupus sudah ternyata tidak semua
guru diajak ke Malang, hanya walikelas dan panitia perpisahan saja yang
berangkat. Sedih? Tidak juga! Karena sudah bayangan Bulan depan saya akan pergi
ke Jogja. Hahahahaha. Tetapi saya tetap mengucapkan terima kasih, walaupun tidak
diajak ke Malang masih tetap di bawakan oleh-olehnya. Terimakasih Bapak Ibu
guru yang baik (^_^)...
Pic 29. Siswa kelas XII di Universitas Negeri Malang.
Ke TUJUH. Ini saya saya
tungu-tungu. Jogja I’m coming.
Kalau kata orang ke Jogja itu biasa, tapi bagi saya luar biasa karena
saya memang belum pernah kesana. Apalagi ke Borobudur. Senang rasanya bisa
mendapat kesempatan kesana.mungkin saya orang Indonesia yang belum pernah
wisata ke Borobudur. T,T menyedihkan.
Saya ke Jogja dalam rangka perpisahan siswa SMK. Alhamdulillah sebagian
besar acaranya adalah jalan-jalan. Hahahaha terima kasih.
Pic 30. Pantai Parangtritis
Pic 31. Suka suka ma foto ini
Pic 32. Gambek gara-gara bisnya mogok.
Kalau ada ngeh. Selama satu tahun setiap jalan-jalan saya hanya memakai
dua kerudung kalau tidak hitam ya coklat hahahhaha.
Kesimpulaanya. Liburan tidak harus keluar negeri kok. Di negara sendiri
masih banyak wisata yang harus di kunjungi sebelum ke negeri orang. But,
keinginan ke luar negeri masih tetap ada yaitu ISTAMBUL. Insyallah Amin.
Gara-gara cerita Mohammad Al-Fatih.