Kamis, 26 Juli 2018

KETIKA TAKDIR SULIT DI PAHAMI


27 Juli 2018

Ketika takdir sulit di pahami...
Hmmm ... Entah ini sudah berapa kalinya mengalami hal-hal menakjubkan. Kegiatan PPDB yang di awali sebelum bulan puasa sampai setelah lebaran pun, cukup membuat dag-dig-dug ser.

Kurang lebih selama dua bulan berkecimpung di dunia penerimaan siswa baru, cukup bisa mengenal beberapa karakter orangtua sampai orang dewasa. Masih ingat bagaimana rasanya waktu itu di maki-maki anggota TNI AL karena minimnya pengalaman saya untuk memberikan pelayanan terbaik.

Huft! kalau bukan karena profesionalisme, mungkin saat itu saya sudah menangis di depan orangtua itu. Karena seumur hidup saya, belum pernah ada laki-laki yang berani bentak wanita di depan umum. Jadi, wajar kalau saya nangis di depan umum.

Alhamdulillah, sampai saat ini saya selalu bertemu dengan laki-laki entah teman, senior ataupun adik tingkat yang selalu memuliakan wanita. Hahahahha. Jadi inget kejadian di kamar mandi ma Dodi beberapa hari lalu. Saat saya akan merapikan kerudung di wastafel tiba-tiba dia muncul dari dalam kamar mandi.
“Mau ke kamar mandi?”
“enggak”
“gua mau pake wastafel, mau...(entah dia ngomong ga jelas)”
“ga mau ah, uda PW” Reflek mundur satu langkah (secara ga langsung nyuruh dia keluar kamar mandi)
“Tapi gw mau pake wastafel. Ya udah gw masuk kamar mandi lagi. Nanti kalo dah selese bilang”
“OK”
Selesai merapikan kerudung
Tok tok tok. Kabur.
Hahahhaha jadi geli sendiri kalo di inget-inget.
Tapi memang begitu sih, menurut saya Harga Diri Laki-Laki itu bisa di Lihat dari 2 Hal yaitu Janjinya dan Sikapnya Terhadap Wanita.

Terus... (kebiasaan deh kalo cerita suka ngelantur kemana-mana).

Macam-macam bentuk orangtua. Ada yang gayanya seolah gahol anak muda abis pokoknya stylist banget. Giliran untuk dirinya all out eh giliran untuk pendidikan anak minta diskon mulu. Ada jugaaaaa yang hanya seorang supir ojek online yang hanya mampu membayar 2 juta dari yang seharusnya 6 juta, eh dalam 1 bulan tiba-tiba bisa menyelesaikan 10 juta. Allahu akhbar! Memang ya, kalau di niatkan dan di prioritaskan pasti di beri kemudahan.

Tapi dari semua orangtua yang sudah di hadapi ada 3 orangtua yang sungguh dan sangat ingin saya hindari yaitu :
1.       Orangtua yang pernah maki-maki saya
2.       Orangtua Jendral bintang 3
3.       Orangtua Anggota DPR

Tapi... tet toret toret... setelah membuka surat beban mengajar. Tiba-tiba seolah-olah seperti mendapat kartu ucapan “SELAMAT DIAN WAHYU LESTARI ANDA ADALAH WALI KELAS 10”. Jedarrrrr!!! Seperti tersambar petir. Alamat jadi wali kelas 3 anak itu dah! Reflek langsung minta ke Lilis supaya tidak menjadi wali kelas ke tiga anak itu.

Tapi Lilis bilang “Lo kalo request malah gw taro di”
“Tapi ga mungkin juga sih, gw masih inget kok anak Jendral dan anggota DPR mintanya masuk IPS cuma anak yang Bintara itu aja yang minta IPA, secara gw guru fisika. Kan, ga mungkin ngajar IPS”
Dan dengan bahagianya saya menari-nari di depan Lilis, Ribka, dan Bu Herma.
“Lalalalala... yeyeyyeyey ga mungkin ga mungkin . hahahhahaha” dengan sombongnya.
Lalu kebahagiaan gw makin bertambah setelah pembagian kelas. Ternyata anak bintara pun ga jadi anak saya. Hahahahha

Tapi... kebahagiaan saya pun. Ga bertahan dalam seminggu, jangankan seminggu. Ternyata kebahagiaan saya cuma bertahan 3 hari. Jleb!!! Cuma bisa mlongo mangap atau apalah. Tiba-tiba anak jendral minta pindah ke IPA dan tahu ke IPA mana? 10 IPA 2. Ya sallam... Azab manusia takabur orang kayak saya langsung terealisasi. Dan tak sampai 3 hari, tiba-tiba anak DPR pindah ke IPA, 10 IPA 2. Mamam T_T
Jegar
Jeder
Jedor

Hemmm,,, kalau berkaca pada diri sendiri. Rasanya masih tidak pantas menjadi wali kelas.
Saya itu orang yang paling cuek, jutek dan tidak peduli terhadap keadaan sekitar, kini harus jadi orang yang ramah luar biasa, tegur sana sini dan harus memberi perhatian lebih ke setiap anak. Hemmm bisa ga ya???

Tapi memang begini ya...
Ketika takdir sulit di pahami.
Kita lupa ada satu kekuatan besar yang tak bisa menandingi.
(KUN FAYAKUN)
Seyakin apapun kita terhadap suatu hal, ketika Allah berkehendak lain maka Allah akan mengubahnya.

Ketika takdir sulit di pahami.
Maka tidak semua yang aku inginkan bisa aku peroleh.

Ketika takdir sulit di pahami
Maka kembalikan kepada-Nya
Sebab memang ada ruang gelap yang dengan ilmu akan sulit aku pahami
Namun tidak sulit untuk di renungi
Di ruang inilah tempat aku menyandarkan segala pengharapan
Di ruang inilah seluruh energi aku letakan dan kepasrahan aku labuhkan
Akhirnya, akupun akan mengerti Takdir Tuhan adalah cinta-Nya kepadaku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar