5 Mei - 10 Mei 2017
KERJA ATAU LIBURAN?
Setelah minggu lalu, 3 hari berlibur bersama GM di
Bandung, kini harus ke Bandung lagi. Lagi! Kadang…memang takdir sulit untuk di
pahami. Ketika saya bersusah payah bahkan melakukan berbagai cara supaya bisa ke Bandung, yang namun pada akhirnya selalu gagal. Kini siapa sangka, takdir menuliskan kepada saya untuk bolak-balik ke Bandung dalam waktu berdekatkan. (Halah ga penting banget)
Walaupun urusannya pekerjaan, tetatp saja
di mata orang pekerjaan saya dipandang sebagai liburan. What
ever lah… mereka mau ngomong apa. Yang jelas ini memang urusannya pekerjaan yang berurutan dari dua sekolah yaitu raker untuk sekolah pertama dan pendampingan
murid di sekolah kedua.
Kegiatan di awali Selasa lalu,dengan pembukaan raker serta pengenalan pengawas baru sekolah. Yang
cukup membuat syok menderita yaitu ternyata pengawas sekolahnya adalah ahli fisika. Amsyong dah. Pertama dengar beliau adalah seorang guru
fisika sih seneng, siapa tahu bisa berbagi RPP Heheheheh. Tapi kegembiraan saya berakhir saat salah satu kawan berkata
“karena pengawasnya guru fisika. Kalo berkunjung yang di cek, pasti guru fisikanya dulu!!!”. Wakwaw!!! KELAR IDUP GW.
Dah ah kita lupakan raker hari pertama yang
membayangkannya aja uda cukup membuat derita. Raker hari kedua, di fokuskan untuk pembuatan RPP per matapelajaran. Dari satu sekolah dibuat 4 rumpun mata pelajaran yaitu IPA,
IPS, BAHASA dan GABUNGAN. Pembuatan rumpun ini sih sebenernya cuma untuk penempatan pengerjaan RPP karena kalau pengerjaan RPP di ruang raker banyak fasilitas yang tak mendukung.
Pengerjaan RPP pun di mulai, awalnya sih serius tapi setelah ada instruksi laporan RPP
tidak perlu per matapelajaran hanya perlu satu pelajaran mewakili satu rumpun. Maka pengerjaan RPP pun, ah sudahlah!!!! Waktunya santaiiii Bro…. Maka inilah waktunya memanfaatkan
yang paling junior, DODHI selamat berjuang.
Fighting!!!!!
Hari ketiga, yaaaaaa…. Inilah yang paling di
tunggu-tunggu, yap yap yap! raker di luar kota. Puncak Cisarua Bogor. Seneng deh! Kapan lagi coba, bisa kumpul bareng-bareng keluarga sekolah ini keluar kota. Kata
iman syafii, kita baru kenal seseorang kalo uda pernah mabit bersama. Dan saya rasa itu benar. Banyak karakter yang tidak pernah muncul di
sekolah tapi bisa muncul saat kumpul bersama gini. Contoh aja si Pa'i, saya ga paham ma ni anak. Sepanjang perjalanan ketawa mulu, happy
banget kayaknya, dah kayak bocah
diajak jalan-jalan -,- . Kalo kata pa Hamidi “si Pa’i kalo ketawa kayak
orang ga punya dosa”. Hah~
mungkin dia lagi menghibur diri sebelum dia meninggalkan kami semua ke Malaysia. Sukses Pa’i di Malaysia. Jangan lupa titipan coklat gw. Hahahaha.
Raker di puncak, bener-bener raker. Kita
tujuannya kerja ya, jadi ga ada tuh yang namanya sempet foto-foto apalagi tidur-tiduran. Kerja. Kerja. Kerja. Bayangin aja baru nyampe jam
11.00 turun bus, tidak ada tuh namanya waktu istirahat karena lelah perjalanan. Turun bus, langsung kerja. Dannnn…. Yang
ajaibnya, yah inilah mungkin yang baru di katakan lembur. Baru kali ini saya kerja sampe pukul 00.00.
SWAG~
Hari keempat, yaitu liburan ke Bandung.
Dan inilah pengalaman yang benar-benar menakjubkan. Kalian tau? Baru kali ini jauh-jauh ke Bandung cuma untuk makan nasi kotak diatas rumput tanpa alas.
Emang kece banget dah. Tempat yang kami tuju yaitu Kampung Gajah
yang sebenernya sampai hari ini saya tidak paham, mengapa di pilih tempat tersebut. Padahal tempat tersebut sebenernya hanya cocok untuk anak-anak sedangkan notabennya kita semua itu kelewat dewasa alias
tua. Hahahahba.
Akhirnya di putuskan baru sampe langsung pulang, gabut
bro. But, ketika mereka semua kembali menuju perjalanan pulang. Kini saya harus melanjutkan perjalanan kesekolah satunya yaitu pendampingan siswa SMK di Jogjakarta. Hahhahahaba. Cabuttttt…
Hanya sedikit warga sekolah yang tahu saya akan melanjutkan ke yogja yaitu Pak
Hamidi selaku wakakur dan beberapa anggota GM perempuan, yang laki-laki paling yang tahu cuma Fulki doang. Alhasil ketika saya mengutarakan untuk turun di
Bandung, banyak sekali yang mengkhawatirkan saya. Jadi seneng deh diperhatiin.
Hahhahahaba.
Mereka tidak percaya kalo saya berani melanjutkan perjalanan jauh sendirian di
tambah lagi setelah mereka tahu saya sampainya tengah malem. Mungkin mereka khawatir saya kenapa-kenapa di jalan karena saya perempuan. Cuma bisa berkata mereka ‘insyallah ga kenapa-kenapa pak'. “tapi nanti sampai disana gimana?
Malem-malem gitu, ada yang jemput?” Cuma bisa bilang ‘insyallah’.
Padahal tidak tahu nanti ada yang jemput atau tidak.
Sepanjang perjalanan berfikir bagaimana nanti setelah sampai stasiun?
Tengah malem lagi. Hah!!!!. Mau minta
jemput, takut merepotkan tengah malem gitu. Kepala sekolah? Bukan! Wakil?
Bukan! Yang punya yayasan? Apalagi!!! Lillahi ta'ala aja lah. Semoga Allah
memudahkan. Saya putuskan untuk tidur di banding memikirkan yang belum terjadi.
Sekitar pukul 21.00 saya terbangun
karena kereta berhenti. Tanpa berfikir panjang saya coba cek HP dan ternyata ada WA dari Indra yang
menawarkan untuk menjemput saya di stasiun. Wa~ rasa senengnya minta ampun. Allah memberi jalan keluar… padahal saya tidak begitu kenal dengan Indra. Cuma bisa tersenyum lebar saat melihat ada temen yang di kenal. Saat itu pula, saya jadi teringat kejadian di Depok. Dimana saya pernah menangis di pinggir jalan karena tak tahu arah pulang. Tiba-tiba muncul teman yang
sudah lama sekali tidak betemu, sambil berkata “Dian, kok bisa ada disini?”. Saat itu pula, saya merasa ia bak malaikat penolong, Lili namanya.
Sampai di hotel saya langsung bersih-bersih, sholat dan tidur. Untuk keesokaan harinya melanjutkan perjalanan ke Prambanan.
Hari ke Lima, dijadwalkan ke keraton jogja tapi saya lebih memilih untuk
shopping. Hahahha dasar perempuan. Dan dilanjutkan ke Prambanan.Satu kata buat prambanan. “wah”.
Walaupun sudah banyak Candi yang roboh yang mungkin akibat Gempa, tapi prambanan jauh lebih indah dari yang di bayangkan.
Hari ke enam, wisata ke
tebing breksi. Sebenernya sih ga terlalu excited waktu kesini. Mungkin karena
sudah terlalu lelah (waela) seminggu
full kerja nonstop pada akhirnya begitu sampai lokasi tujuan langsung cari
masjid buat tidur. Sebodo teuinglah... uda ga mikirin sebagai perempuan tidur
ngampar gitu hahahahha.
Sore harinya langsung
pulang ke Jakarta dan sampai Jakarta pukul 00.30 nginep di SMK terus shubuh
pulang ke rumah cabut lagi ke SMA. Gilak!!! Workaholic banget gw.
2 hari di jogja sebenarnya bagi saya sangat kurang.
Mungkin, saya sadar ini terakhir kalinya saya bias bersama-sama guru dan siswa SMK, sebelum saya putuskan untuk resign
dari sekolah ini. T,T.
Dan Semoga ini keputusan terbaik saya, agar
tidak ada lagi yang terzolimi SMA HT, SMK MAARIF, dan keluargaku. Maaf ibuuu….
Bapak…. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar